Selasa, 04 Juni 2013

pembuatan silase



PEMBUATAN SILASE
1.1 kompotensi : mahasiswa mampu membuat silase dengan benar
1.2  Dasar Teori
Silase merupakan hijauan pakan ternak yang dicacah dan disimpan dalam silo. Agar tidak mengalami kerusakan, hijauan tersebut dimampatkan hingga ruang silo sama sekali tidak mengandung oksigen. Sosok silase tetap berupa hijauan yang dicacah, kadar airnya juga tetap sama, namun warnanya berubah menjadi kecokelatan. Aroma silase tetap segar khas silase. Kandungan gizi silase justru lebih tinggi dibanding dengan hijauan segar. Sebab dalam proses pembuatannya, silase diberi tambahan dedak halus atau tetes tebu. Selain nilai gizinya bertambah, silase juga lebih mudah dicerna oleh lambung ternak. Sebab selama proses penyimpanan, jaringan keras hijauan itu akan berubah menjadi lunak. Silase bisa diberikan kepada ternak secara terpisah, tetapi bisa pula bersamaan dengan pemberian hijauan atau konsentrat.
Alat utama untuk membuat silase adalah mesin pencacah (chooper). Mesin ini terdiri dari bilah pisau yang berputar, dengan tenaga penggerak berbahan bakar bensin maupun solar. Ada tida jenis pisau, yakni untuk bahan lunak basah (rumput segar), bahan lunak kering (jerami kering) dan bahan keras (ranting kayu)..
Selain mesin penggerak dan bilah pisau, alat pencacah ini dilengkapi dengan wadah berupa corong di bagian atas, untuk memasukkan bahan yang akan dihancurkan. Setelah dicacah oleh pisau, hasilnya berupa serpih akan keluar lewat bagian samping mesin. Mesin ini bisa disetel hingga menghasilkan cacahan halus, sedang dan kasar. Untuk bahan silase, diperlukan cacahan dengan ukuran kasar. Mesin pencacah ini bisa dinaikkan ke atas pickup, hingga bisa dibawa-bawa ke lokasi panen. Hijauan yang sudah tercincang, bisa dikemas dalam karung dan diangkut ke lokasi pembuatan dan penyimpanan silase. Namun bisa juga silase itu langsung dibuat dan disimpan di lokasi panen. Cara terakhir ini lebih menghemat biaya, namun dari segi keamanan agak kurang menguntungkan.
Yang disebut silo, bisa berupa bangunan permanen berupa tembok, beton, besi, seng atau bahan lain. Namun silo bisa hanya berupa lubang yang diberi alas plastik. Silo permanen biasanya digunakan untuk menyimpan bahan pangan. Misalnya gabah, jagung, gandum, kedelai dll. Namun dalam farm-farm besar, silo permanen berukuran raksasa ini juga digunakan untuk menyimpan silase pakan ternak. Silo permanen biasanya berbentuk silinder yang menjulang ke atas. Namun ada pula yang berbentuk segi empat. Bahan silase dimasukkan dari atas dan selanjutnya silase yang sudah jadi secara bertahap akan diambil dari bawah. Di sini digunakan prinsip yang lama harus diambil terlebih dahulu. Pada silo yang ketinggiannya mencapai puluhan meter, memasukkan bahan silasenya dengan bantuan pipa penghembus. Namun banyak pula silo yang terletak di lereng tebing, hingga dumptruck bisa langsung memuntahkan muatannya ke bagian atas silo.
Silo sederhana bisa dibuat dari keranjang besar, kotak kayu atau lubang dalam tanah yang dilapis plastik. Setelah hasil silase akan digunakan untuk pakan ternak, lubang dibongkar dan silase diambil secara bertahap sesuai dengan keperluan. Pengambilannya dari atas ke bawah, hingga yang paling awal masuk justru akan diambil paling belakangan. Ukuran silo disesuaikan dengan volume hijauan yang tersedia, populasi ternak yang akan diberi pakan silase dan panjang musim kemarau di suatu kawasan.
1.3 Alat dan bahan
v  Alat
ü  Silo
ü  Mesin pencacah
ü  Plastik penutup silo
ü  Batu
ü  Timbangan
v  Bahan
ü  Rumput raja (kinggras)
ü  Bahan pengawet (jagung)
 1.4  Penilaian silase (hasil praktikum)
no
karakteristik
jumlah
1
Berat hijauan (kg)
5 kg
2
Berat bahan pengawet (gr)
1,75 gr
3
Berat awal silase (kg)
5 kg
4
Berat akhir silase (kg)
4,3 kg
5
Presentase penyusutan (%)
0,7 gr
6
Presentase kerusakan (%)
7,39 gr
7
pH silase
5

v  Jenis hijauan yang di gunakan adalah rumput raja (kinggras)
v  Jenis pengawet adalah jagung kuning
1.5  keadaan silase
v  Warna : hijau kekuningan
v  Bau : harum
v  Rasa :
v  Sentuhan (tekstur): lembut






1.6  Pembahasan
  Berdasarkan hasil praktikum yang telah di laksanakan, perbandingan antara hasil praktikum dengan referensi yang sudah ada membuktikan bahwa silase yang di fermentasi selama 21 hari sangat baik jika dalam kondisi anaerob.
1.7  kesimpulan
            Berdasarkan hasil praktikum di simpulkan bahwa fermentasi silase dengan menggunakan bahan pengawet  dapat meningkatkan nilai kandungan nutrisi dan menurunkan biaya pakan.
1.8 saran
            Berdasarkan hasil praktikum dan hasil yang di peroleh di sarankan agar dalam praktikum selanjutnya mengikuti prosedur yang sudah ada karena hasil praktikum yang di peroleh kualitasnya menurun karena adanya jamur .
Ø  Jawaban pertanyaan
v  Karena pada hijauan di potong terlebih dahulu lalu di angin-anginkan sehingga terjadi penurunan nilai karena adanya aktivitas mikroorganisme yang bersifat aerob. Salah satu jalan untuk mencegah penurunan ini dengan cara menyiapkan pembuatan silase dengan menggunakan fermentasi asam laktat pada kondisi anaerob.
v  Tujuannya agar bahan pakan tersebut dalam kondisi kedap udara (anaerob) sehingga proses fermentasi silase yang dilakukan oleh bakteri asam laktat  dapat berlangsung dengan baik sehingga kandungan air dalam bahan pada kondisi stabil yaitu berkisar 60-70%.
Daftar pustaka

Kang, B. T., H. Grimme and T. L. Lawson.  1985.  Alley cropping sequently cropped maize and cowpea with Leucaena on sandy soil in southern Nigeria.  Plant Soil 85 : 267-277.

Palmer, B. D. J Macqueen and Gutteridge.  1994.  Calliandra calothyrsus Multipurpose Tree Legume for |Humid Locations.  Pp. 64-72.  In Gutteridge, R. C. and H. M. Shelton (Ed).  Forage Tree Legumes in Tropical Agriculture.  CAB International, Walling Ford, Oxon, UK.

LAPORAN PRAKTIKUM PENGOLAHAN HIJAUAN
PEMBUATAN SILASE

DOSEN PENANGGUNG JAWAB
(L.J.M.Ch Kale Lado)


NAMA: ADRIANUS RETANG HAWULA
NIM: 112 388 003

TANGGAL/JAM PRAKTIKUM
TANGGAL:    APRIL 2013
JAM PRAKTIKUM: 08.00-10.00

KELOMPOK : A
SMESTER : IV


PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PAKAN TERNAK
JURUSAN PETERNAKAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI KUPANG
2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar